Bencana alam merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh semua orang. Beragam jenis bencana alam dapat menimpa kita, seperti gempa misalnya yang kini kita sering dengar banyak terjadi dan sangat merugikan banyak penduduk di negara kita. Gempa yang berkekuatan tinggi tersebut dapat menimbulkan kerusakan yang cukup parah, bahkan mampu untuk meluluhlantakkan rumah-rumah dan gedung-gedung meskipun secara struktural bangunan rumah dan gedung saat ini sudah dapat dikategorikan cukup maju.
Untuk meminimalisir kerusakan pada rumah yang diakibatkan oleh gempa, muncul sebuah inovasi yang memungkinkan sebuah rumah untuk menahan gempa. Jepang, sebagai sebuah negara yang terkenal rawan gempa mengimplementasikan teknologi ini di rumah-rumah dan gedung-gedung penting. Dalam artikel ini, Penthouse.co.id akan memberikan informasi mengenai beberapa alternatif material yang dapat kita digunakan dalam membangun rumah tahan gempa terutama untuk kalian yang tinggal di dalam pusat gempa.
Kayu menjadi pilihan untuk membangun rumah tahan gempa. Kayu memiliki karakteristik yang ringan dan lebih lentur dibandingkan beton sehingga kayu lebih lebih bisa menyerap gelombang gempa.
Jepang dan Cina merupakan contoh negara yang mengimplementasikan penggunaan kayu dalam membangun rumah dan bangunan yang tahan gempa. Untuk membuktikannya, para ahli dari Cina pernah membuat miniatur rumah dengan arsitektur tradisional yang kemudian dijadikan eksperimen untuk mengetahui kekuatannya dalam menahan gempa. Hasilnya sangat mengejutkan, ternyata rumah tersebut bahkan mampu menahan gempa hingga 10 SR, lho!
Styrofoam merupakan bahan yang populer dijadikan wadah makanan. Siapa yang menyangka, styrofoam ternyata sangat bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yang tahan gempa. Tapi, styrofoam yang digunakan jauh lebih kuat dan berkualitas dibandingkan dengan styrofoam yang digunakan pada wadah makanan biasa.
Rumah styrofoam lebih tahan terhadap guncangan gempa dan memiliki sifat isolator termal yang sangat tinggi. Selain itu, styrofoam juga tidak mudah membusuk dan berkarat. Pengerjaannya pun cepat. Hal-hal inilah yang menyebabkan styrofoam sebagai bahan yang ideal untuk membangun rumah tahan gempa.
Rumah jenis ini terutama diminati oleh masyarakat Jepang. Seperti yang kita tahu, Jepang merupakan negara yang rawan gempa. Untuk mengantisipasi kerugian yang besar, masyarakat memilih tinggal di rumah dari styrofoam yang mampu menahan gempa.
Tanah merupakan salah satu material alternatif dalam membangun rumah tahan gempa. Inovasi ini dikembangkan oleh tim arsitek Chinese University of Hong Kong serta tim pakar desain bangunan anti gempa dari University of Cambridge. Keberhasilannya pun mendatangkan penemuan ini.
Tanah sebagai bahan pembuat rumah tahan gempa dipercaya sebagai solusi yang dapat membantu jutaan orang di dunia dalam mengantisipasi gempa, termasuk di Indonesia yang juga rawan gempa.
Setelah membaca artikel di atas, ternyata manusia telah menemukan cara membangun rumah tahan gempa dari zaman dahulu. Jika diimplementasikan secara besar-besaran, pasti akan membawa perubahan yang besar bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa seperti yang kini marak terjadi di negara kita. Menurut kamu bagaimana?
Jangan lupa untuk baca terus artikel berikutnya dari Penthouse.co.id!
Klik salah satu dari representative kami di bawah untuk masuk ke dalam WhatsApp Chat atau bisa mengirimkan permintaan ke email kami di : penthouservice@gmail.com
By Penthouse Architects